Marwah Nadhlatul Ulama (NU) dan partai politik yang dilahirkan (PKB} senantiasa terjaga, bila setiap kader siap mengambil peran sebagai role model (panutan). Tujuannya ! Wujudkan jalin silahturahmi, tereduksinya aspirasi masyarakat dan berani sebagai ‘pembuka’ akses komunikasi dialogis dengan berbagai pihak; terutama aparatur pemerintah daerah.

Sabtu (5/4) dan Minggu (6/4), secara bergantian rombongan dari DPAC : Perempuan Bangsa Sidoarjo, Buduran,, Emak-Emak Arimbi Sidoarjo, Fatayat NU – Sedati, dan Muslimat berbagai ranting mengunjungi kediaman H. Usman M.Kes. Politisi senior ini, kini sebagai anggota Fraksi PKB dan Komisi D DPRD.

“Pertemuan ini, selain halal-bihalal memiliki makna strategis. Satu diantaranya sebagai ajang saling bertukar pikiran-pengalaman. Sekaligus usulan yang perlu diperjuangkan demi kemanfaatan warga Sidoarjo,” katanya.
Diantaranya, peningkatan kapasitas dan kualitas kader NU. Kader berkualitas atau berkapasitas berpotensi turut stimulan partisipasi aktif publik membangun Sidoarjo. “Ikatan kebersamaan perlu semakin diperkuat. Goalnya, tumbuhnya kesadaran masyarakat sebagai subjek dan penikmat hasil-hasil pembangunan. Tidak terkecuali terjaganya eksistensi NU dan PKB sebagai partai politik. (tac)