Introspeksi dan ‘Berlajar’ dari Kota Malang

Digesernya Sidoarjo di Pekan Olahraga Provinsi Jatim ke IX Tahun 2025 oleh tuan rumah Kota Malang dari runer up adalah realitas. Introspeksi dan Belajar dari Kota Malang boleh jadi pilihan.
Sekedar referensi ! Saat jadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi Jatim ke VIII Tahun 2023 Sidoarjo duduki peringkat kedua. Sebanyak 834 atlet, 218 pelatih dan 43 offisial berjuang bareng di kandang sendiri dan meraih 97 emas, 90 perak dan 112 perunggu. Sementara itu Kota Malang diurutan ketiga : 74 medali emas, 52 perak dan 80 perunggu.
Evaluasi dilakukan. Target spektakuler rencanakan. Jurus terbaik direncanakan setiap cabor. Tekadnya ! Kota Malang wajib jadi terbaik dan kumpulkan medali terbanyak di Porprov ke IX Tahun 2025 dan geser Kota Surabaya, bukan Sidoarjo.
Persiapan secara kolaboratif direncanakan. Pembinaan masif dan perencanaan anggaran ditata secara komperhensif, sinergis dan terintegrasi. Keterlibatan berbagai pihak dipastikan tanpa harus abaikan ketentuan berlaku.
Tak lupa penguatan komunikasi personal; antar pengurus, para atlit terpilih, orang tua, sekolah, komunitas olahraga, pengurus cabor atau siapa pun layak dan mau kolaborasi. Prinsipnya ! Pentas olahraga rutini ini butuh pemberdayaan berbagai pihak. Plus rencanakan ruang kompetisi dan terencana demi tingkatkan kepercayaan diri atlit. Mengingat ! Prestasi atlit dan eksistensi daerah tak selalu berpijak cara pandang matematis; miliaran rupiah dan wajib sesuai target. Meski rupiah dibutuhkan, tetap perlu cara pandang rasional.
Petakan kebutuhan setiap cabang olahraga ! Tujuanya mengurangi pusingnya kelola kebutuhan: latihan, jaga kebugaran dan daya tahan stamina akhir pertandingan, insentif atau kebutuhan primer lain. Satu hal lain perlu diingat, setiap cabor memiliki kebutuhan berbeda dan rupiahnya tidak sama.
Hasilnya di Porprov IX Sidoarjo Tahun 2025 ! Kota Malang melesat jauh. Tercatat 137 medali emas, 127 perak dan 112 perunggu atau 914 poin telah dikumpukan. Selisihnya wow ! Sidoarjo tertinggal jauh: mendulang 87 emas, 86 perak dan 116 perunggu. Bahkan dibanding perolehan Porprov VIII tahun 2023 masih minus 10 medali emas dan 4 nedali perak; kecuali medali perunggu ada peningkatan 4 medali. Total poin juga melorot.
Arena olahraga adalah buah prestasi atlit secara individu. Kegagalan raih target komulatif bukan ‘kesalahan’ atlit. Bisa jadi semua terjadi karena banyak perbedaan ‘manajemen’ antara Kota Malang dan Kabupaten Sidoarjo. Apapun hasilnya semua pihak wajib tetap mengayomi atlit muda yang telah berjuang dan raih prestasi terbaik.
Editor : ratucahadi