Kader Nahdlatul Ulama Sidoarjo, minggu (23/03) menikmati siraman inspirasi tentang instiqomah, tawaduq, takdir dan realitas sosial politik dari Ustad K.H Nasikin S.ag, Ketua MWC NU H. Abdul Roqib Ma’soem; dan politisi senior PKB H.Usman M.Kes.
Salam pembuka giat jaring aspirasi masyarakat, H. Usman M.Kes kembali sampaikan pesan Ketua Umum.PKB H. A. Muhaimin Iskandar. Ketua Umum PKB dalam sosialisasi hasil muktamar 2024 beberapa waktu lalu di Surabaya, meminta seluruh kader NU dan PKB tetap menjaga eksistensi Nahdlatul Ulama, PKB, dan keyakinan disela kerasnya hantaman dinamika politik, sosial ekonomi dan psikologis.
” Seluruh kader NU dan PKB tetap wajib berkhidmat dan tegak lurus kepada Nahdlatul Ulama. Siapa pun itu,”katanya.

Ketua MWC NU Sidoarjo H. Abdul Roqib Ma’soem pun benarkan dan sekaligus mengingatkan. Kader NU Sidoarjo secara sosial politis telah turut menentukan terpilihnya pemimpin yang bukan diberangkatkan PKB. Monggo introspeksi dan jadi sarana pembelajaran. Kader-kader di lingkungan Nahdlatul Ulama sudah menikmati resikonya.

Begitu pula tokoh agama KH. Nasikin S.ag. Diungkapkan bahwa, “Militansi itu nggak mudah. Butuh keberanian dan pengorbanan. Biasane sing ora seneng iku akeh,” katanya.
Ingat nasehat Imam Syekh Junaid al-Baghdadi. Ini bisa jadi pegangan. Ada 4 hal yang dapat mengangkat derajat seseorang meski amal dan ilmunya sedikit, yaitu : sabar-murah hati, rendah hati, dermawan dan akhlak yang baik. “Ini referensi penting bagi kader NU bila suatu saat nanti akan memilih pemimpin terkait kepentingan sosial, politik dan pemberdayaan yang terkiat kepentingan atau kebutuhan menjaga eksistensi Nahdlatul Ulama sekaligus PKB yang lahir dari rahim politk PKB ,” katanya. (tac)