Timbulan genangan air akibat hujan lebat di Sidoarjo, bagi anak-anak bukanlah musibah. Kerepotan atau legundahan orang tua akibat melubernya air di jalanan, genangi halaman rumah, membasahi ruang tamu atau sampai dapur diabaikan.
Anak-anak lebih memilih bermain dalam genangan air bareng teman-temannya. Nasehat orang tua, kakak atau orang lain tentang tentang kotornya genangan air hujan yang telah bercampur air limbah rumah tangga sama sekali tak dihiraukan. Begitu pula stimulan ancaman bisa terjangkit penyakit : kulit, gatal-gatal, diare, demam atau lainnya.
Anak tetap anak. Lebih suka menikmati kesenangan ketimbang ketakutan. Namun Dinas P3AKB Sidoarjo sebagai garda depan pemerintah daerah tetap mencoba hadir melalui program trauma healing. Mengingat, pasca hujan lebat, terindikasi hampir 60 persen desa / kelurahan di 18 Kecamatan terjadi timbulan genangan air hujan. Seperti di Krian, Taman, Tanggulangin, Candi dan Jabon; tidak terkecuali di kecamatan kota. Sebut saja desa Rangkah Kidul, Pucang Anom, Bluru Kidul, Banjarbendo, Gebang, Sidokare, Kemiri dan beberapa desa lainnya. (tac)
