Kawasan Pengkol atau Jl. Erlangga Sidoarjo.

Wilayah di kelurahan Celep ini cukup strategis. Siapa pun pengguna Jl. Sunandar Priyosudarmo, pengunjung Pasar Induk Larangan dan Rumah Sakit Umum Notopuro, nasabah Kantor Pegadaian, pelanggan kerupuk udang Toko Tanjung yang ingin balik haluan keluar menuju arah selatan Sidoarjo: Candi, Porong, Pasuruan dan Malang seringkali memanfaatkan jalan ini.

Titik fokusnya ! Lampu merah Celep belok kiri. Bergerak perlahan beberapa meter arah barat dan rehat sejenak; untuk memastikan jalur aman untuk putar balik.
Pusat Aktivitas Ekonomi Lokal
Kawasan pengkol kini meredup ! Di masa lalu, pernah jadi pusat aktivitas ekonomi lokal bersama adanya pabrik sepatu Kasogi. Sekitar tahun 2003, pusaran ekonomi lokal itu bergerak dinamis. Ribuan pekerja membuat trotoar jalan berjajar beragam warung makanan, penjual kopi, bursa jual beli sepeda motor – mobil bekas (PDSM), tukang cukur, penjual kayu cor, jasa desain, jasa pemasangan jok sepeda motor, toko kebutuhan primer dan rumah kos-kosan.

Mengingat ! Tidak sedikit sepeda motor, mobil, dan becak motor dari Jl. Hasanudin atau Jasem dan sekitar melewati jalan ini bila ingin ke pusat kota. Jalur ini dianggap relatif lancar dibandingkan Jl. KH. Hasan Mukmin. Jalur Kh. Hasan Mukmin seolah jadi salah satu pusaran aktivitas ekonomi baru. Disulut maraknya usaha rumah makan favorit. Pusat jual beli HP dan Laptop, berkumpulnya para penggemar durian, berkembangnya Sekolah Madrasah Ibtidiyah NU Hasan Mukmin. Termasuk pedagang makanan keliling.
Tak berselang lama, tiba- tiba terjadi titik balik. Sekitar pertengahan tahun 2004, pabrik sepatu terkenal itu tutup aktivitas. Tiada lagi hilir mudik pekerja pabrik sepatu. Ditambah lagi ada penertiban dan penataan estetika kawasan, plus penggusaran bangunan tak berlegalitas. Bahkan ada rumors ada pembangunan pusat perkantoran.

Jalanan pun perlahan relatif sepi di malam hari. Beberapa tahun kemudian, siang hari kawasan ini relatif lebih hidup: ada penjual es, warung kopi, warung mie Jogja beberapa aktivitas pertemuan atau rapat di Kantor Kantor PCNU Sidoarjo dan Kantor DPC Partai Kebangkitan Bangsa. Masih ada lagi hilir mudik truk pengangkut kaca dari bekas bekas pabrik sepatu Kasogi. Aktivitas masyarakat mengurus BPJS, berkunjung ke Kantor KPKN, laundry pakaian, sekolah dasar dan kantor Dewan Kesenian Sidoarjo. Plus pedagang grosiran.
Di ujung timur terasa lebih dinamis lagi. Ada warung kopi ‘Warmindo’ Pak De Har, penjual gorengan, warung nasi dan cuci sepeda motor yang relatif tidak sepi konsumen. Apalagi jasa penggantian jok sepeda motor Maulana. Usaha ini tetap bertahan; meski harus bergeser tempat dari lokasi penggusuran tahun 2005 dan 2017. (tac)