
Wali murid kurang berminat mensekolahkan putra putrinya karena dianggap kurang standar kelayakan fasilitas belajar mengajar. Selain itu, jadi langganan banjir. Halaman sekolah tergenang air, tembok ruang kelas retak-retak, cat dinding banyak mengelupas dan bekas rumah dinas kepala sekolah kondisinya memprihatinkan.
Kepada Tim Komisi D, Plt Kepala sekolah SDN Temu 2, Ida Farida mengatakan “Sebetulnya letak sekolah ini strategis, selain dipinggir jalan nasional, dekat dengan pasar, kantor desa, kantor kecamatan dan keramaian, namun, sarana dan prasarananya yang tidak mendukung. SDN Temu 2 ini didirikan pada 1974, ini menjadi kekawatiran kita terhadap bangunan sekolah ini,” kata Ida.
