..

Catatan – 2
Sidoarjo wilayah rentan banjir. Aliran sungai melintas kota dan daerah pemukiman di sekitarnya. Bertahun-tahun banjir atau genangan air serupa terjadi. Ketetapan kebijakan atau program pencegahan
Berkesinambungan terasa belum jitu. Berkali-kali sidak terasa masih sulit meredam atau mengendalikan dampak curah hujan tinggi dan rob air laut. Begitu pula sinkronisasi ketetapan kebijakan berkelanjutan?
Di penghujung tahun 2024, petani tambak di pesisir timur Sidoarjo, tepatnya di Kecamatan Sedati mengalami kerugian. Di Kampung Tambak Cemandi, selama hari setiap mulai pukul 23.00 Wib, ada genang banjir setinggi 25 cm hingga 30 cm. Termasuk luberan air laut yang masuk ke rumah warga.
Kerugian petani tambak diperkirakan ratusan juta akibat ada ekitar 1000 hektar tambak telah
terdampak. Bagaimana solusinya ? Potensi kerugian serupa juga dialami petani di wilayah barat Sidoarjo. Puluhan hektar areal sawah dam infrastruktur wilayah desa dan kelurahan akibat genangan air hujan. Belum lagi kebutuhan logistik sehari-hari sampai pengendalian dampak terkait kesehatan dan pendidikan.
Tidak bisa diabaikan pula, perlunya jurus pemberdayaan untuk pemulihan ekonomi secara mandiri. Teramsuk pemulihan sistem drainase yang tidak memadai akibat padatnya permukiman di bantaran kali.
Menteri Sosial H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat berkunjung di Balongbendo, tetap waspada sesuai
prakiraan dasarian 11 -20 desember 2024 di 18 wilayah kecamatan. Pastikan pastikan kebutuan pokok para korban terpenuhi. ( tac – bersambung )
Foto : Cak Umar Said – Rangkah Kidul